Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2020

Ngaji - Ifadatut Thullab - (2) Bab Membaca Al-Qur'an di Sekitar Mayit - Inspirasi Islami

Gambar
Muhammad bin 'Ula' dan Muhammad bin Makiy Al-Marqazy menceritakan kepada kami tentang maknanya. Beliau berdua berkata, Ibnu Mubarrok menceritakan kepada kami dari Sulaiman At-Taimy, dari Abu Ustman - bukan Abu Ustman An-Nahdy - dari ayahnya dari Ma'qil bin Yasar berkata, Rosulullah SAW bersabda : اِقْرَؤُاْ يٰسٓ عَلٰى مَوْتَاكُمْ " Bacakanlah Surat Yasin kepada orang mati kalian " (Hadist tersebut) dikeluarkan oleh Imam Nasai dan Imam Ibnu Hibban, dan dinyatakan shohih. Namun, Imam An- Nawawi menyatakan ada cela (keburukan) karena sesungguhnya sanad-sanadnya terdapat 2 orang yang tidak diketahui. Kemudian, Imam Ibnu Hibban mengatakan di dalam Kitab Shohihnya, yang dimaksud dengan ucapan "bacakanlah kepada orang mati kalian Surat Yasin" yakni orang yang akan datang kematian padanya bukan mayit. Imam As-Suyuthi dan lainnya dari golongan pengikut Imam Syafi'i berpendapat, yang dimaksud adalah orang yang akan datang kematian padanya karena sesungguhnya

Ngaji - Ifadatut Thullab - (4) Membaca Al-Qur'an Untuk Mayit di Kubur Adalah Hal Yang Disyariatkan - Inspirasi Islami

Gambar
Seorang sayyid yang agung dan ahli takhqiq (ahli dalam menetapkan masalah dengan dalil), yaitu Hasan bin Ishaq bin Al-Mahdi mengatakan dalam Kitab Syarah Nadhmil Huda An-Nabawi tentang penjelasan yang hasinya (sebagai berikut) : Ibnul Qoyyim menjelaskan dalam Kitab Ar-Ruh tentang sesuatu yang bisa memastikan terhadap kesunnahan darus (membaca Al-Qur'an) di atas kubur. Beliau menjadikan dalil bahwa banyak jama'ah dari ulama' salaf berwasiat agar dibacakan Al-Qur'an di kubur mereka. Salah satu dari mereka adalah Sahabat Ibnu Umar, beliau berwasiat agar dibacakan di kuburnya Surat Al-Baqarah. Dan sesungguhnya para sahabat Anshor, ketika seorang mayit telah meninggal dunia, mereka pergi mengiringi ke kuburnya untuk membacakan Al-Qur'an di kubur itu. Selesai. [Aku mengatakan] Imam As-Suyuthi menjelaskan di dalam Kitab Jam'ul Jawami' sebuah hadist yang panjang, marfuk, dan jelas di dalam makam, dari Sahabat Ibnu Umar ra : اِذَا مَاتَ اَحَدُكُمْ فَلَا تَحْبِسُوْهُ

Ngaji - Ifadatut Thullab - (5) Memperkuat Pendapat Sampainya Pahala Semua Ibadah Taat Kepada Mayit - Inspirasi Islami

Gambar
Sayyid Al-Allamah Muhammad bin Ismail, seorang amir, memanjangkan perkataan di dalam menguatkan pendapat tentang sampainya semua pahala ibadah-ibadah taat, baik membaca Al-Qur'an maupun lainnya, kepada mayit dan membeberkan dalil pada masalah itu pada kitabnya yang dinamakan [Kitab Jam'usy Syatit Syarhu Abyatit Tastbit]. Dan kami meringkas dari kitab itu mengenai penjelasan yang bisa mendekatkan mata hati dan menghilangkan keraguan dan mendung di hati kita. Sayyid Al-Allamah Muhammad bin Ismail, Semoga Allah Yang Maha Luhur merohmati beliau,  berkata : Ibnul Qoyyim mengatakan, terjadi perselisihan pendapat di dalam masalah ibadah yang bersifat badaniyah seperti puasa, sholat, membaca Al-Qur'an, dan dzikir. Imam Ahmad bin Hambali dan jumhur ulama' salaf berpendapat pada sampainya pahala ibadah-ibadah tersebut (kepada mayit). Itu merupakan pendapat sebagian sahabat Imam Abu Hanifah, yang mana Imam Ahmad bin Hambali menjelaskan pada masalah ini karena pernyataan yang dikat

Ngaji - Ifadatut Thullab - (6) Memperkuat Madzhab Imam Ibnu Hambali dan Jumhur Ulama' Salaf - Inspirasi Islami

Gambar
Imam Ibnu Hambali mengatakan, sesungguhnya dalil mengenai mayit mendapatkan manfaat atas apa yang dilakukan orang-orang yang masih hidup adalah Al-Qur'an, Hadist, ijma', dan kaidah-kaidah syariat. Adapun dalil Al-Qur'an, maka Firman Allah Yang Maha Luhur : وَالَّذِيْنَ جَاءُوْا مِنْ بَعْدِهِمْ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالْإِيْمَانِ " Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdoa: "Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami " (Al-Hasyr : 10). (Pada ayat di atas) Allah memuji kepada mereka (sahabat Muhajirin dan sahabat Anshor) dengan permohonan ampun mereka kepada orang-orang mukmin sebelum mereka. Maha hal itu menunjukkan mengenai orang-orang yang sudah meninggal mendapatkan manfaat atas doa istighfar orang-orang yang masih hidup. Ijma' ulama' umat juga menunjukkan mengenai mayit mendapatkan manfaat atas doa pa

Ngaji - Ifadatut Thullab - (8) Menguatkan Pendapat Mengenai Sampainya Pahala Membaca Al-Qur'an Kepada Mayit - Inspirasi Islami

Gambar
Imam Ibnu Abid Dunya dan lainnya telah mengeluarkan beberapa a'star (dawuh para sahabat) yang menunjukkan pada mayit mendapatkan kemanfaatan atas bacaan Al-Qur'an orang yang masih hidup yang dihadiahkan kepadanya. Imam Jalal As-Suyuthi menjelaskan dari Imam Sya'bi, semoga Allah Ta'ala senantiasa merohmatinya, berkata : Ketika meninggal dunia seorang dari golongan Sahabat Anshor, maka mereka pergi mengiringi ke kuburnya dan membacakan Al-Qur'an kepadanya. Imam Abu Yahya An-Naqid mengatakan, aku mendengar Imam Hasan Al-Mahmudy berkata : Aku melewati kubur saudara perempuanku, lalu aku membaca Surat Tabarok (Surat Al-Mulk) di samping kuburnya karena apa yang dijelaskan di dalam Surat Tabarok. Lalu seseorang mendatangiku dan berkata : sesungguhnya aku melihat saudara perempuanmu di dalam mimpi berkata "Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan dariku, aku telah merasa nyaman dengan apa yang telah kamu baca padaku". Dalam makna pendapat ini menunjukkan bahwa bany

Ngaji - Ifadatut Thullab - (7) Menghadiahkan Pahala Kepada Rosulullah SAW - Inspirasi Islami

Gambar
[Jika kamu bertanya] apa pendapatmu mengenai masalah menghadiahkan [pahala ibadah] kepada Rosulullah SAW ? [Aku mengatakan] Ibnul Qoyyim mengatakan, sesungguhnya ada golongan dari para ahli fiqih akhir menganggapnya baik, sebagian dari mereka ada yang tidak menganggapnya baik dan melihatnya sebagai bid'ah. Sesungguhnya para sahabat tidak melakukannya, karena Nabi SAW memiliki pahala setiap orang yang beramal tanpa berkurang sedikit pun pahala orang-orang yang beramal. Hal ini dikarenakan Beliau adalah orang yang memberikan petunjuk kepada umatnya kepada setiap kebaikan, menunjukkan mereka, dan mengajak mereka kepada kebaikan itu, maka bagi Beliau pahala seperti mereka tanpa berkurang sedikitpun dari pahala mereka. Selesai perkataan Ibnul Qoyyim, dan seperti itu pula Ibnu Qodli menjawab serupa dengan jawaban pertanyaan tersebut. [Aku menjawab] Pendapat orang yang mengatakan bahwa tidak ada seorang pun dari para sahabat dulu yang melakukannya adalah pendapat yang tidak shohih. Seoran

Ngaji - Ifadatut Thullab - (10) Hakekat Pahala Yang Sampai Pada Mayit Karena Membaca Al-Qur'an Kepadanya - Inspirasi Islami

Gambar
Hakekat pahala yang sampai kepada mayit sebagaimana sebagian ulama' ahli takhqiq (menetapkan masalah agama dengan dalil) berkata, yaitu setiap perkara yang pantas yang sampai kepada ruh baik berupa ruh itu menerima nikmat dengan kemakrifatan ilahiyah, pemberian-pemberian yang dikhususkan, kemungkinan masuk surga, menerima kebahagiaan yang dikehendaki ruh dari surga, datangnya rizki kepada ruh pada pintu surga atau di dalam surga. Sedangkan ruh berada di  kubah-kubbah seperti mutiara dan tempurung mutiara itu, atau berada di dalam perut burung hijau, atau lainnya dengan memperhitungkan perbedaan tujuan-tujuan dan maqom-maqom (derajat). Kemudian yang menerima kenikmatan ini adalah ruh berdasarkan jalan dzat ruh itu sendiri. Tetapi, sebagian bekas-bekas kenikmatan itu bisa sampai pada jasadnya, meskipun jasadnya ada di dalam alam Barzah, karena jasad bisa merasakan kenikmatan atau sebaliknya (siksa), sebagaimana hal itu diketahui di dalam kitab-kitab kalam. Telusuri lebih lengkap : T

Ngaji - Ifadatut Thullab - (9) Mengunggulkan Pendapat Mengenai Sampainya Pahala Semua Ibadah Taat Kepada Orang Mati - Inspirasi Islami

Gambar
Pendapat yang ditukil dari Imam Ahmad bin Hambali bahwa akan sampai kepada mayit semua pahala ibadah ketaatan ialah pendapat yang selayaknya dipegang tegung, karena sesungguhnya membedakan antara amal-amal dengan kemantapan hati atas sampainya sebagian amal-amal tersebut bukan sebagian lainnya, di dalamnya terdapat perbedaan jauh yang tidak samar pada orang yang anshof. Orang yang membawa syariat, Nabi SAW, ketika Beliau ditanya mengenai haji untuk mayit maka Beliau memberikan petunjuk pada perbuatan Beliau, begitu pula puasa dan shodaqoh. Dan jika Beliau ditanya tentang ibadah lainnya niscaya banyak sekali Beliau memberi jawaban dengan mengerjakan ibadah lain tersebut, dan tidaklah tetap sesuatu yang menunjukkan penolakan. Maka hendaknya disamakan ibadah ketaatan yang tidak pernah ditanyakan dengan ibadah yang telah ditanyakan, baik berupa ibadah maliyah maupun ibadah badaniah. Dari situlah, kebanyakan sahabat-sahabat kami memilih membolehkan mengerjakan sholat dan i'tikaf untuk m

Ngaji - Ifadatut Thullab - (12) Kebolehan Memburuhkan Bacaan Al-Qur'an Untuk Mayit - Inspirasi Islami

Gambar
Berdasarkan ini, maka pada saat ini boleh memburuhkan (memberi upah pada seseorang) untuk membaca Al-Qur'an kepada mayit, kebolehan itu dijelaskan oleh para sahabat. Di dalam bab yang sudah dijadikan nash : Sah saja memberikan upah (kepada seseorang) untuk membaca Al-Qur'an di kubur dalam sebuah masa atau perkiraan (waktu), yang keduanya telah diketahui. Mayit dapat menerima kemanfaatan dengan turunnya rohmat ketika Al-Qur'an dibaca meskipun tidak berdoa sesudah membacanya, selesai. (Mayit menerima kemanfaatan) seperti yang sudah kamu ketahui merupakan sebuah kejelasan yang sesuai dengan apa yang disampaikan oleh ulama muta'akhhirun (ulama' akhir) seperti ketiga imam mengenai tersyariatkannya membaca Al-Qur'an kepada mayit supaya ia menerima kemanfaatan membaca Al-Qur'an tersebut, meskipun tidak ditutup doa sesudahnya. Maka hanya bagi Allah segala puji atas demikian itu (mayit menerima manfaat bacaan Al-Qur'an). Di dalam Kitab Fatawi, Hafidus Sunnah (ora

Ngaji - Daqoiqul Akhbar - Bab 11, Penjelasan Tentang Panggilan Ruh Setelah Keluar - Inspirasi Islami

Gambar
Di dalam khobar yang diriwayatkan oleh Siti Aisyah ra berkata, "Aku sedang duduk bersila di dalam rumah, tiba-tiba Rosulullah SAW masuk (ke rumah), Beliau mengucapkan salam kepadaku. Lalu aku berkeinginan untuk berdiri (sebagai penghormatan) kepada Rosulullah SAW sebagaimana kebiasaanku ketika Beliau memasuki rumah. Lalu Rosulullah SAW berkata, "Duduklah di tempatmu, tidak seharusnya kau berdiri, Wahai ummul mukminin (ibu orang-orang mukmin) !". Siti Aisyah ra berkata (melanjutkan ceritanya), "Rosulullah SAW pun duduk, Beliau meletakkan kepalanya di atas pangkuanku. Lalu Rosulullah SAW tidur terbaring pada tengkuk Beliau. Aku pun mencari uban di jenggot Beliau, Aku melihat 17 rambut putih di jenggot Beliau, lalu aku berpikir dan berkata pada diri sendiri, "Bahwa Rosulullah SAW akan keluar (meninggal) dunia sebelum aku, lalu tersisalah umat ini tanpa nabi. Lalu, aku menangis sampai air mataku mengalir di atas pipi Rosulullah SAW dan bercucuran di atas wajah Beli

Ngaji - Ifadatut Thullab - (11) Apakah Orang Yang Membaca Wajib Berdoa Agar Sampai - Inspirasi Islami

Gambar
Dasar yang menunjukkan masyhurnya Madzhab Imam Syafi'i ra, bahwa tidak akan sampai pahala membaca Al-Qur'an kepada mayit meskipun mayit hadir (ada di hadapan), kecuali jika diikuti doa setelah membaca Al-Qur'an seperti : " Ya Allah, sampaikanlah pahala apa yang telah aku baca kepada fulan ". Jika maka tidak akan sampai padanya pahala apapun. Benar, akan tersampaikan semacam berkah dan rohmat kepada mayit sebab bacaan Al-Qur'an di sisinya. Karena sesungguhnya tempat membaca Al-Qur'an adalah tempat turunnya rohmat dan berkah, sesuai hadist shohih : وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِيْ بَيْتٍ مِنْ بُيُوْتِ اللّٰهِ (وَفِيْ رِوَيَةٍ : فِيْ مَسْجِدٍ مِنْ مَسَاجِدِ اللّٰهِ) يَتْلُوْنَ كِتَابَ اللّٰهِ وَيَتَدَارَسُوْنَهُ بَيْنَهُمْ اِلَّا نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِيْنَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْ بِهِمُ الْمَلَائِكَةُ وَذَكَرَهُمُ اللّٰهُ فِيْمَنْ عِنْدَهُ " Tidaklah berkumpul suatu kaum di dalam rumah dari rumah-rumah Allah (dalam satu riwayat : di dalam

Ngaji - Daqoiqul Akhbar - Bab 15, Penjelasan Tentang Keluarnya Ruh Dari Badan - Inspirasi Islami

Gambar
Di dalam khobar (dijelaskan), tatkala seorang hamba terjatuh di dalam waktu naza' (terlepasnya ruh), maka lisannya tertahan dan datanglah kepadanya 4 malaikat. Malaikat pertama berkata, " Semoga kesejahteraan terlimpahkan kepadamu, aku adalah malaikat yang diserahi atas rizkimu. Aku telah mencari (rizkimu) di bumi, timur dan barat, namun aku tidak menemukan sesuap (makanan) dari rizkimu yang masuk pada saat ini ". Kemudian datanglah malaikat kedua, lalu berkata, " Semoga kesejahteraan terlimpahkan kepadamu, aku adalah malaikat yang diserahi atas air minummu dan lainnya. Aku telah mencari di bumi, timur dan barat , namun aku tidak menemukan seteguk air yang mendekati pada saat ini ". Kemudian datanglah malaikat ketiga, lalu berkata, " Semoga kesejahteraan terlimpahkan kepadamu, aku adalah malaikat yang diserahi atas nafasmu. Aku telah mencari di bumi, timur dan barat , namun aku tidak menemukan satupun hembusan nafasmu ". Kemudian datanglah malaikat

Ngaji - Daqoiqul Akhbar - Bab 13, Penjelasan Tentang Menangisi Mayit - Inspirasi Islami

Gambar
Berkata Al-Faqih Abu Laits, semoga rohmat Allah senantiasa tercurahkan kepada beliau, " Meratapi mayit adalah haram, dan tidak apa-apa menangisi mayit, namun sabar lebih utama" , sesungguhnya Allah Yang Maha Luhur berfirman : إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُوْنَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ " Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas ". Dan diriwayatkan dari Nabi SAW bahwasanya Beliau bersabda : النَّائِحَةُ وَمَنْ حَوْلَهَا مِنْ مُسْتَمِعِهَا عَلَيْهِمْ لَعْنَةُ اللّٰهِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالنَّاسِ اَجْمَعِيْنَ " Orang yang meratapi mayit dan orang yang disekitarnya termasuk orang yang mendengarkannya, laknat Allah, para malaikat, dan manusia, terlimpahkan kepada mereka, semuanya ". Dikatakan ketika Hasan bin Hasan bin Ali wafat, maka istrinya berdiam diri di atas kubur beliau dalam satu tahun. Ketika telah mencapai puncak tahun, maka terdengar keras suara fustoth (suara setengah keras). Lalu orang-orang mendeng